Mendagri Tito: Saya Tidak Pernah Sampaikan Jenazah Covid-19 Harus Dibakar
BACA JUGA:
![]() |
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memberikan keterangan
kepada wartawan seusai melaksanakaan shalat jumat berjamaah di Masjid Raya Al
Fatah Ambon, Jumat (24/7/2020)(KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY) |
Netizentalk.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menuai sorotan terkait ucapanya yang menyebut jenazah Covid-19 secara teori lebih baik dibakar dalam kegiatan webinar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Mantan Kapolri itu pun melakukan klarifikasi atas ucapannya itu.
"Kesempatan ini saya mau mengkarifikasi berita yang
menurut saya dipotong saat acara webinar FKUB pada Rabu (22/7) secara
nasional," kata Mendagri Tito Karnavian usai shalat Jumat di Masjid Taya
Al Fatah Ambon.
Webinar FKUB terkait Covid-19 dan penanganannya. Dalam
diskusi saat itu salah satu yang disampaikan terkait penanganan jenazah
Covid-19.
"Saya sampaikan jenazah Covid-19 secara teori
seyogianya dibakar agar virusnya juga mati. Tetapi belum tentu sesuai dengan
akidah atau keyakinan agama tertentu, seperti saya seorang Muslim,"
katanya.
Karena itu, menurut Tito, tekniknya adalah dengan cara
dibungkus rapat, supaya virus tidak ada celah untuk keluar, selanjutnya
dimakamkan di lokasi yang kering, sehingga tidak ada kemungkinan untuk virus
keluar mengalir di air dan sebagainya.
Tetapi kata Mendagri, ada media yang memotong, bahkan ada
kata- kata yang di luar apa yang dikatakan, yakni jenazah Covid-19 harus
dibakar.
"Saya tidak pernah sampaikan seperti itu, yang
saya katakan ini panjang saat diskusi penanganan jenazah Covid-19,"
ujarnya.
Mendagri meminta polemik terkait pernyataan ini diakhiri dan
tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.
Karena pernyataan terkait perlakukan terhadap jenazah yang
terinfeksi Covid-19 dikembalikan pada protokol kesehatan dan penanganan sesuai
keyakinan (akidah) setiap agama.
Mendagri meminta agar pemberitaan jika dimuat di media
jangan dipotong-potong sehingga kehilangan konteks.
"Masyarakat akhirnya melihat sepotong dan berfikir saya mengharuskan cara penanganan jenazah dibakar, tentu tidak. Saya kira teman-teman yang ikut webinar saat itu memahami betul jika membaca konteks secara keseluruhan," ujarnya. (iNews)