Positif Corona DKI Jakarta Catat Rekor Tertinggi, Anies Baswedan Peringatkan Warga
BACA JUGA:
![]() |
Foto: Ilustrasi corona (Fauzan Kamil/detikcom) |
Netizentalk.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat untuk
meningkatkan kewaspadaan menyusul jumlah pasien positif virus corona di Ibu
Kota hari ini mencatatkan rekor tertinggi yakni sebanyak 404 orang.
"Dalam seminggu terakhir kita tiga kali mencatat rekor
baru penambahan harian dan hari ini yang tertinggi sejak kita menangani kasus
di Jakarta, ada 404 kasus baru, tidak boleh dianggap enteng," kata Anies
dalam video conference, Minggu (12/7/2020).
Banyaknya kasus ini disebabkan oleh gencarnya Dinas
Kesehatan DKI Jakarta melakukan tracing kasus hingga level puskesmas, setiap
warga yang positif langsung diisolasi.
"Saat ini kemampuan tes PCR di Jakarta per Minggu sudah
tiga kali lipat dari standar WHO dan akan terus ditingkatkan. Bahkan tes PCR
Itu positivity ratenya selama ini berkisar 5 persen. Karena persyaratan WHO
adalah diperlukan seribu tes per satu juta penduduk dan positivity ratenya di
bawah lima persen," ucapnya.
Anies memaparkan pada 4-10 Juni di Jakarta telah melakukan
21.197 orang dites dan positivity ratenya 4.4 Persen, kemudian 11-17 Juni:
27.091 orang dites, tingkat positivity ratenya 3,1 persen.
Lalu 18-24 Juni ada sebanyak 29.873 orang di tes, positivity
ratenya 3,7 persen, 25 Juni-1 Juli ada 31.085 orang dites, positivity ratenya
3,9 persen, dan yang terbaru 2-8 Juli ada 34.007 orang dites, positivity
ratenya 4,8 persen.
"Tapi hari ini angka positivity ratenya itu menjadi
10,5 persen, melonjak dua kali lipat. Ini adalah suatu peringatan bagi kita
semua bahwa kita harus lebih waspada dan disiplin. Jangan anggap enteng,
ringan, jangan merasa kita bebas COVID-19. Lonjakan ini peringatan untuk kita
semua," tegasnya.
Untuk diketahui, 404 orang positif hari ini menambahkan
total kasus di Jakarta hingga kini ada sebanyak 14.361 orang yang positif
terpapar Covid-19.
Dari jumlah tersebut, 9.200 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 702 orang meninggal dunia, 554 pasien yang masih menjalani perawatan di rumah sakit, serta 3.905 orang lainnya isolasi mandiri di rumah. (Suara)